Monday, December 10, 2012

KOMUNIKASI KELOMPOK (lanjutan)

3.        Informal Communication Network and Gatekeepers
Gatekeeperadalah orang yang menerjemahkan dan menginterpretasikan pesan, informasi, dan pengembangan anggota kelompok (Johnson & Johnson, 2009).Gatekeeper berfungsi sebagai pihak yang turut menentukan pengemasan suatu pesan (Nurudin, 2004).Terdapat dua jenis umum gatekeeper:
a.    Information gatekeeper: yang menerima pesan dari atasan dan pihak luar yang lebih luas daripada anggota kelompok.
b.    Technology gatekeeper: yang membaca teori dan literatur penelitian lebih dibidangnya dan mengkonsultasikan secara lebih pada pihak luar daripada anggota kelompoknya.

4.      Effects on the Message of a One-way Communication Procedure
Semakin banyak penyampaian pesan dari satu orang ke orang yang lain, pesan akan cenderung terdistorsi dan terjadi perubahan. Terdapat tiga proses psikologis yang mengkarakterisasi masing-masing personal (Johnson & Johnson, 2009):
·         Leveling. Penerima pesan cenderung mengingat informasi secara kurang lebih saja. Pesan tersebut cenderung lebih pendek atau singkat, mudah ditangkap, dan mudah diucapkan.
·         Sharpening. Penerima pesan cenderung mempertajam beberapa poin penting dari informasi yang ditangkapnya sehingga mudah diingat, walau sebagian besar pesan terlupakan.
·         Assimilation. Penerima pesan mengambil banyak pesan untuk kerangka acuan dan kepribadian dirinya. Karena itu, interpretasi dan ingatan dari yang didengar seseorang akan diafeksi dari pemikiran dan perasaan penerima pesan.

5.      Communication Patterns and Networks
Sebuah kelompok dapat berfungsi efektif, jika ada komunikasi antar anggota kelompok.Komunikasi dalam kelompok perlu disusun melalui ide, pengetahuan dan informasi lain. Jaringan komunikasi ditemukan untuk mempengaruhi pentingnya kepemimpinan, perkembangan dalam organisasi, moral anggota kelompok, dan efisiensi penyelesaian masalah (Leavitt, 1951; Shaw, 1964).

6.      Influences on Effectiveness of Group Communication
Pengaruh keefektifan dalam komunikasi kelompok (Johnson& Johnson, 2002):
·         Norma kelompok
·         Aturan
·         Penempatan tugas/ posisi
·         Humor

7.      Effects of Cooperation and Competition on Communication
Di dalam suatu kelompok ada hubungan kooperatif dan kompetitif.Semakin kooperatif interaksi antara anggota kelompok, maka cenderung semakin efektif (Johnson& Johnson, 2002).
a.        Cooperative Context
Studi penelitian menunjukkan bahwa ketika banyak anggota kelompok bekerja secara kooperatif, komunikasi cenderung lebih sering, terbuka, lengkap, akurat, dan jujur (Deutsch, 1973; Johnson & Johnson, 1989).Dalam situasi yang kooperatif, secara tipikal individu cenderung membutuhkan waktu orientasi jangka panjang.Komunikasi efektif itu dipengaruhi oleh fakta bahwa dalam situasi yang kooperatif, individu saling mempercayai dan menyukai, maka dari itu mereka bersedia membantu memenuhi keinginan kebutuhan dan permintaan masing-masing (Johnson& Johnson, 2002).
b.        Competitive Context
Defensive communication adalah perilaku yang terjadi ketika seseorang merasa terancam atau mengantisipasi ancaman, perilaku ini dapat terjadi pada organisasi atau kelompok.Defensive communication yang digunakan oleh salah satu anggota kelompok cenderung menciptakan reaksi defensif kepada anggota yang lain. Semakin besar defensif komunikasi dalam kelompok, semakin anggota kelompok akan tidak melihat motif, nilai, dan emosi anggota lain dan komunikasi kurang efisien dan efektif (Johnson& Johnson, 2002).

v  Pengaruh keefektifan komunikasi kelompok
-          Physical Influences on Communication
Faktor fisik dapat mendorong atau menghalangi keefektifan kelompok dalam komunikasi.
-          Seating Arrangements
Cara anggota kelompok duduk saling mempengaruhi presepesi mereka, status, pola partisipasi, aktivitas kepemimpinan, reaksi efektif dan mempercayai mengenai pemilihan tempat duduk.
-           Humor
Humor merupakan pengaruh penting keefektifan komunikasi dalam kelompok yang cenderung meningkatkan kohesivitas dan mengurangi ketegangan.Humor cenderung mendorong keterpaduan dan menguarangi ketegangan dalam kelompok (Bloch, Browning & McGrath, 1983).Humor menjadi lebih efektif ketika anggota yang berkuasa yang menyampaikan.
Vinton (1989) menyampaikan bahwa humor mempunyai tiga tujuan dalam suatu tugas kelompok:
1.        Gurauan yang gila menandakan pada teman kerjanya bahwa dia bersedia berpartisipasi dalam hubungan yang ramah dan informal.
2.        Gurauan dapat memudahkan hubungan kerja ketika anggotanya bekerja dalam bagian yang menegangkan, dan
3.        Senda gurau dapat membantu mengurangi perbedaan status yang ada di antara anggota kelompok.
-          Taking a Survey
Group effectiveness dapat ditingkatkan ketika anggota-anggotanya memiliki pemahaman yang jelas antara posisi yang satu dengan lainnya.

No comments:

Post a Comment