3.
Informal
Communication Network and Gatekeepers
Gatekeeperadalah
orang yang menerjemahkan dan menginterpretasikan pesan, informasi, dan pengembangan
anggota kelompok (Johnson & Johnson, 2009).Gatekeeper berfungsi sebagai pihak yang turut menentukan pengemasan
suatu pesan (Nurudin, 2004).Terdapat dua jenis umum gatekeeper:
a. Information gatekeeper: yang menerima pesan dari atasan dan pihak luar yang lebih luas
daripada anggota kelompok.
b. Technology gatekeeper: yang membaca teori dan literatur penelitian lebih dibidangnya
dan mengkonsultasikan secara lebih pada pihak luar daripada anggota
kelompoknya.
4. Effects on the Message of a One-way Communication
Procedure
Semakin banyak penyampaian pesan dari
satu orang ke orang yang lain, pesan akan cenderung terdistorsi dan terjadi
perubahan. Terdapat tiga proses psikologis yang mengkarakterisasi masing-masing
personal (Johnson & Johnson, 2009):
·
Leveling. Penerima pesan cenderung
mengingat informasi secara kurang lebih saja. Pesan tersebut cenderung lebih
pendek atau singkat, mudah ditangkap, dan mudah diucapkan.
·
Sharpening. Penerima pesan cenderung
mempertajam beberapa poin penting dari informasi yang ditangkapnya sehingga
mudah diingat, walau sebagian besar pesan terlupakan.
·
Assimilation. Penerima pesan
mengambil banyak pesan untuk kerangka acuan dan kepribadian dirinya. Karena
itu, interpretasi dan ingatan dari yang didengar seseorang akan diafeksi dari pemikiran
dan perasaan penerima pesan.
5.
Communication Patterns and Networks
Sebuah kelompok dapat berfungsi efektif, jika ada
komunikasi antar anggota kelompok.Komunikasi dalam kelompok perlu disusun
melalui ide, pengetahuan dan informasi lain. Jaringan komunikasi ditemukan
untuk mempengaruhi pentingnya kepemimpinan, perkembangan dalam organisasi,
moral anggota kelompok, dan efisiensi penyelesaian masalah (Leavitt, 1951;
Shaw, 1964).
6.
Influences on Effectiveness of Group
Communication
Pengaruh keefektifan dalam komunikasi kelompok (Johnson&
Johnson, 2002):
·
Norma
kelompok
·
Aturan
·
Penempatan
tugas/ posisi
·
Humor
7.
Effects of Cooperation and Competition on
Communication
Di
dalam suatu kelompok ada hubungan kooperatif dan kompetitif.Semakin kooperatif
interaksi antara anggota kelompok, maka cenderung semakin efektif (Johnson&
Johnson, 2002).
a.
Cooperative Context
Studi
penelitian menunjukkan bahwa ketika banyak anggota kelompok bekerja secara
kooperatif, komunikasi cenderung lebih sering, terbuka, lengkap, akurat,
dan jujur (Deutsch, 1973; Johnson & Johnson, 1989).Dalam
situasi yang kooperatif, secara tipikal individu cenderung membutuhkan waktu
orientasi jangka panjang.Komunikasi efektif itu dipengaruhi oleh fakta bahwa
dalam situasi yang kooperatif, individu saling mempercayai dan menyukai, maka
dari itu mereka bersedia membantu memenuhi keinginan kebutuhan dan permintaan
masing-masing (Johnson& Johnson, 2002).
b.
Competitive
Context
Defensive communication adalah perilaku yang terjadi ketika
seseorang merasa terancam atau mengantisipasi ancaman, perilaku ini dapat
terjadi pada organisasi atau kelompok.Defensive
communication yang digunakan oleh salah satu anggota kelompok cenderung
menciptakan reaksi defensif kepada anggota yang lain. Semakin besar defensif
komunikasi dalam kelompok, semakin anggota kelompok akan tidak melihat motif,
nilai, dan emosi anggota lain dan komunikasi kurang efisien dan efektif
(Johnson& Johnson, 2002).
v
Pengaruh
keefektifan komunikasi kelompok
-
Physical Influences on Communication
Faktor fisik dapat
mendorong atau menghalangi keefektifan kelompok dalam komunikasi.
-
Seating Arrangements
Cara anggota kelompok
duduk saling mempengaruhi presepesi mereka, status, pola partisipasi, aktivitas
kepemimpinan, reaksi efektif dan
mempercayai mengenai pemilihan tempat duduk.
-
Humor
Humor
merupakan pengaruh penting keefektifan komunikasi dalam kelompok yang cenderung
meningkatkan kohesivitas dan mengurangi ketegangan.Humor cenderung mendorong keterpaduan
dan menguarangi ketegangan dalam kelompok (Bloch, Browning & McGrath,
1983).Humor menjadi lebih efektif ketika anggota yang berkuasa yang
menyampaikan.
Vinton
(1989) menyampaikan bahwa humor mempunyai tiga tujuan dalam suatu tugas
kelompok:
1.
Gurauan yang gila menandakan pada teman kerjanya bahwa
dia bersedia berpartisipasi dalam hubungan yang ramah dan informal.
2.
Gurauan dapat memudahkan hubungan kerja ketika
anggotanya bekerja dalam bagian yang menegangkan, dan
3.
Senda gurau dapat membantu mengurangi perbedaan status
yang ada di antara anggota kelompok.
-
Taking a Survey
Group effectiveness
dapat ditingkatkan ketika anggota-anggotanya memiliki pemahaman yang jelas
antara posisi yang satu dengan lainnya.
No comments:
Post a Comment